Pada saat ini, perubahan iklim merupakan salah satu masalah global yang menjadi perhatian banyak negara di dunia. Perubahan iklim sangat mempengaruhi aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang pertanian.
Pertanian menjadi salah satu sektor penting dalam perekonomian dunia dan mengambil peran penting dalam penyediaan pangan bagi kebutuhan manusia. Pada kali ini, saya akan membahas tentang dampak penyebab perubahan iklim, dampak perubahan iklim, dan apa saya upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim tersebut.
A. Penyebab Perubahan Iklim Terjadi
Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca bumi dalam waktu jangka panjang yang disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia dan alamiah. Pada saat ini, peningkatan suhu global sangat meningkat dengan signifikan yang mana peningkatan ini disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti asap kendaraan, pabrik dan lainnya. Berikut ini saya akan menjelaskan kepada kamu apa saja penyebab perubahan iklim yang paling signifikan.
1. Pembakaran Bahan Bakar Fosil
Penggunaan bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara pada saat ini sangat lah banyak. Penggunaan bahan bakar ini justru menyebabkan perubahan iklim terjadi. Ketika seseorang menggunakan bahan bakar fosil untuk dibakar, maka gas karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya dilepaskan ke atmosfer. Gas rumah kaca menyebabkan sinar matahari untuk masuk ke atmosfer, tetap mencegah radiasi panas keluar, sehingga menyebabkan peningkatan suhu global terjadi.
2. Deforestasi
Deforestasi adalah kegiatan penebangan pohon secara berlebihan dan lahannya digunakan untuk kebutuhan lainnya. Deforestasi menyebabkan penurunan jumlah pohon dan penurunan vegetasi yang dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Selain itu, penenbangan pohon secara berlebihan menyebabkan tanah kering dan gurun, hal ini dapat meningkatkan suhu lokal.
3. Pertanian
Pertanian merupakan salah satu penyebab perubahan iklim melalui penggunaan pupuk dan gas metana dari ternak. Pupuk yang digunakan dalam pertanian bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, tetapi pupuk tersebut mengandung nitrogen yang dapat dilepaskan ke atmosfer sebagai gas nitrat oksida. Selain itu, hewan ternak yang dipelihara dapat menghasilkan banyak gas metana, yang juga merupakan gas rumah kaca.
4. Pemukiman dan Transportasi
Semakin meningkatnya populasi manusia saat ini, maka semakin meningkat pula kebutuhan pemukiman dan transportasi, dimana pemukiman dan transportasi dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca. Kegiatan ini termasuk penggunaan energi listrik, pendinginan dan pemanasan rumah, serta transportasi dengan mobil dan pesawat terbang.
5. Industri
Industri seperti pabrik dan kilang dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca melalui proses produksi dan pembuangan limbah. Industri pertamabangan dan pembangakit listrik merupakan industri yang memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan iklim.

B. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pertanian
Pertanian sangatlah bergantung pada faktor-faktor cuaca dan iklim seperti curah hujan dan suhu lingkungan. Perubahan iklim dapat mengubah pola cuaca dan iklim yang mengakibatkan kerusakan pada tanaman, sehingga menurunkan produktivitas, dan mengganggu rantai pasokan pangan. Ada beberapa dampak perubahan iklim yang signifikan terhadap pertanian, di antaranya adalah:
1. Ketersediaan Air
Ketersediaan air untuk kebutuhan pertanian, sangat lah dipengaruhi oleh kondisi perubahan iklim yang terjadi. Kondisi iklim yang kering mengakibatkan kekurangan air untuk irigasi pertanian, sehingga mengakibatkan produktivitas dari pertanian menjadi menurun. Begitu juga ketika curah hujan tinggi, dapat berpotensi mengakibatkan kebanjiran yang mana kebanjiran tersebut menyebabkan tanah tergenang, sehingga produktivitas tanaman untuk menghasilkan produk yang berkualitas menjadi berkurang.
Air yang digunakan dalam proses budidaya tanaman dapat mempengaruhi perubahan iklim. Penurunan kualitas air di berbagai wilayah yang digunakan untuk budidaya tanaman disebabkan oleh irigasi pertanian. Air yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, mengakibatkan kekeringan dan meningkatkan resiko kebanjiran.
2. Peningkatan Suhu
Peningkatan suhu di dunia disebabkan oleh perubahan iklim yang telah terjadi secara terus menerus. Pada saat ini, suhu global semakin meningkat dari waktu ke waktu, sehingga peningkatan suhu ini mengakibatkan kekeringan yang dapat mengurangi produktivitas pertanian. Suhu yang tinggi juga dapat mempercepat penuaan tanaman dan memperpendek masa panen, sehingga produktivitasnya menjadi menurun.
3. Perubahan Pola Curah Hujan
Pola curah hujan sangat berpengaruh pada produktivitas pertanian, dimana pola curah hujan ini dipengaruhi oleh perubahan iklim dari waktu-ke waktu. Dalam waktu yang sama, beberapa daerah mengalami peningkatan curah hujan yang tinggi, sedang kan di daerah yang lain sedang mengalami kekeringan. Curah hujan yang tinggi dan kekeringan dapat mengurangi produktivitas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Petani menjadi lebih kesulitan untuk melakukan proses produksi karena pola hujan yang selalu berbeda.
4. Peningkatan Frekuensi Bencana Alam
Bencana alam merupakan suatu hal yang sangat merugikan manusia terutama dalam bidang pertanian. Perubahan iklim saat ini, dapat meningkatkan frekuensi bencana alam semakin tinggi seperti, banjir, kekeringan, tanah longsor dan sebagainya. Bencana alam yang terjadi dapat merusak produktivitas pertanian yang merugikan para petani yang mengelolanya.
5. Penyebaran Hama dan Penyakit Tanaman
Hama dan penyakit tanaman menjadi permasalahan utama dalam bidang pertanian. Perubahan iklim sangat mempengaruhi penyebaran hama dan penyakit tanaman tersebut. Reproduksi hama yang tinggi, sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Suhu lingkungan yang tinggi, akan menyebabkan produktivitas hama semakin meningkatkan dan memperpendek siklus hidup hama tersebut. Begitu juga dengan kelembaban, dimana ketika kelembaban tinggi dapat mempercepat pertumbuhan jamur dan bakteri, sehingga merusak tanaman.
6. Perubahan Komposisi Tanah
Tanah merupakan media untuk tanaman dapat tumbuh dan berkembangan biak. Komposisi tanah, kesuburan tanah dan produktivitas tanah sangat penting diperhatikan dalam proses budidaya tanaman. Perubahan iklim yang terjadi dapat menurunkan kualitas tanah menjadi lebih buruk. Ketika permofost di kutub utara cair, karbon yang tersimpan dalam tanah sangat berpotensi untuk lepas dan kadar karbondioksida di atmosfer meningkat dan menyebabkan pemanasan global terjadi.
7. Kesehatan Tanaman
Kesehatan tanaman merupakan poin penting yang harus diperhatikan dalam proses budidaya tanaman, perubahan iklim yang terjadi dapat mempengaruhi kualitas kesehatan tanaman menjadi buruk. Iklim yang hangat meningkatkan serangan hama dan penyakit tanaman dan sangat berpotensi untuk menurunkan produktivitas pertanian. Kondisi iklim yang lebih dingin, dapat memperlambat pertumbuhan dan meningkatkan kerusakan akibat embun yang dingin dan salju yang turun.
8. Pola Tanam
Pola tanam dalam bidang pertanian sangat berpengaruh terhadap produktivitas pertanian. Pola tanam ini, dipengaruhi oleh perubahan iklim yang terjadi, sehingga mengakibatkan fluktuasi musim yang lebih ekstrim, cuaca panas, kekeringan dan lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan pola tanam dan skilis tanaman menjadi berubah dan dapat meningkatkan resiko kegagalan panen dan penurunan produktivitas pertanian.
Saat ini, sudah banyak negara yang mengalami dampak dari perubahan iklim pada sektor pertanian. India merupakan salah satu negara yang telah mengalami perubahan iklim tersebut Musim monsun yang terjadi di India saat ini sudah tidak menentu lagi dan ditambah dengan peningkatan suhu yang dapat menurunkan produktivitas tanaman dan kekurangan air untuk irigasi.
Selain India, ada juga negara yang mengalami dampak dari perubahan iklim yaitu Afrika dimana periode kemarau yang sangat panjang yang menyebabkan pertanian di sana mengalami kekeringan dan membuat mereka menjadi kelaparan, karena menurunnya produktivitas pertanian.
C. Dampak Perubahan Iklim pada Produksi Pangan

Ketersedian pangan bagi masyarakat pada saat ini menjadi permasalahan oleh banyak negara di dunia, apalagi dengan adanya perubahan iklim yang berpengaruh pada sektor pertanian. Perubahan iklim tersebut membuat produktivitas pertanian menjadi lebih menurun dan ketersediaan air berkurang, dimana kondisi membuat ketersediaan pangan menjadi berkurangan dan harga pangan mengalami peningkatan. Berikut ini, saya akan menjelaskan kepada kamu apa saja dampak dari perubahan iklim terhadap ketersediaan pangan.
1. Produksi Tanaman Pangan
Tanaman pangan seperti padi, jagung, dan gandum merupakan komoditas yang penting untuk kebutuhan manusia saat ini. Produktivitas dari tanaman pangan ini, sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim yang terjadi. Perubahan iklim seperti, peningkatan suhu dan kekeringan dapat mengurungi produktivitas tanamanan dan ketersediaan air yang dibutuhkan tanaman bagi pertumbuhan tanaman tersebut.
Selain menyebabkan produksi pangan menurun, perubahan iklim juga dapat meningkatkan harga pangan di pasar global karena produktivitas pertanian menurun akibat terjadinya perubahan iklim tersebut pada sektor pertanian.
2. Produksi Buah dan Sayuran
Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi produksi buah dan sayuran yang mana ketika suhu lebih tinggi dapat mempercepat penuaan tanaman dan memperpendek masa panen, serta mengurangi jumlah panen dan kualitas buah dan sayuran. Selain itu, penyebaran hama dan penyakit tanaman dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada tanaman, mengurangi produktivitas dan kualitas panen.
3. Produksi Daging dan Susu
Perubahan iklim berpengaruh terhadap tingkat produksi daging dan susu. Ketersediaan pakan merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang produktivitas daripada ternak. Kekeringan menyebabkan ketersediaan pakan untuk ternak menurun. Selain itu, perubahan iklim juga membuat suhu menjadi lebih tinggi, yang mana suhu yang tinggi berpengaruh pada tingkat reproduksi dan kesehatan ternak. Hal ini menyebabkan produksi daging dan susu menjadi menurun dan harga pangan di pasar global mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
4. Produksi Ikan
Perubahan iklim pada saat ini sudah tidak menentu lagi yang membuat produksi ikan dan makanan laut menjadi menurun. Peningkatan suhu laut mempengaruhi keberadaan ikan, reproduksi ikan, dan mempengaruhi keseimbangan ekosistem laut. Berkurangnya produksi ikan akibat hal tersebut membuat harga ikan di pasar global mengalami kenaikan harga.
D. Upaya untuk Menghadapi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pertanian
Untuk menghadapi dampak perubahan iklim terhadap pertanian, diperlukan upaya yang terkoordinasi dari semua pihak. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:
1. Konservasi Air dan Tanah
Konservasi air dan tanah adalah salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kerusakan pada tanah sebagai media tanaman dan ketersediaan air bagi pertumbuhan tanaman. Teknologi pertanian yang berkelanjutan merupakan isu yang sedang hangat diperbincangkan dan diteliti pada saat ini dan diharapkan dapat mengurangi penggunaan air dan pestisida secara berlebihan. Upaya ini dapat kita terapkan secara bertahap untuk mempertahankan kondisi iklim kita pada saat ini menjadi lebih baik lagi.
2. Pengembangan Varietas Tanaman Tahan Iklim Ekstrim
Iklim ekstrim merupakan tantangan yang harus kita hadapi dalam memproduksi pangan untuk kebutuhan hidup manusia. Oleh sebab itu, perlu bagi kita untuk mengembangakan varietas tanaman yang mampu bertahan dalam kondisi iklim yang ekstrim dan tahan terhadap perubahan iklim yang terjadi. Berbagai negara di dunia saat ini sedang berupaya untuk mengembangakan varietas tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim, seperti jagung yang tahan terhadap suhu tinggi. Upaya ini dikerjakan untuk meningkatkan ketersediaan pangan tetap terpenuhi untuk kebutuhan manusia.
4. Peningkatan Sistem Irigasi
Peningkatan sistem irigasi yang lebih modern adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman. Sistem irigasi yang efisien dan berkelanjutan sangat membantu untuk mengatasi kekurangan air dan meningkatkan produktivitas taman meskipun pada saat musim kemarau.
Sistem irigasi yang efisien dan berkelanjutan perlu dikembangan lebih baik lagi dengan teknologi terbaru saat ini, hal ini sangat penting karena sistem tersebut dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim pada pertanian. Selain itu, sistem irigasi yang efisien dan berkelanjutan dapat membantu petani untuk mengurangi penggunaan air yang sia-sia dan dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
5. Penanaman Kembali Hutan dan Restorasi Lahan
Emisi gas rumah kaca merupakan persoalan global pada saat ini. Itu sebabnya kita perlu melakukan penanaman hutan kembali dan mengurangi restorasi lahan serta mengurangi deforestasi yang dapat menyebabkan perubahan iklim terjadi. Hutan dapat membantu menyerap karbon dioksida dari atmosfer.
Oleh sebab itu, perlu bagi kita untuk melakukan penanaman kembali pohon di hutan, karena semakin banyak pohon yang kita tanam maka semakin banyak pula karbon dioksida yang dapat diserap dari atmosfer. Sementara itu, restorasi lahan perlu kita lakukan dengan bijak untuk mengurangi erosi dan meningkatkan produktivitas tanah.
6. Meningkatkan Keamanan Pangan
Fluktuasi harga pangan pada saat ini sangat sering terjadi karena perubahan iklim yang terjadi. Oleh sebab itu, perlu bagi kita untuk meningkatkan keamanan pangan untuk mengunarik kerentanan masyarakat terhadap fluktuasi harga tersebut. Hal ini dapat kita lakukan dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan yang beragam, meningkatkan ketahanan pangan, dan meningkatkan keberlanjutan produksi pangan.
7. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Kesadaran masyarakat akan dampak perubahan iklim yang terjadi terhadap pertanian sangat penting untuk ditingkatkan. Kesadaran akan masalah ini mendorong petani untuk mengadopsi praktik pertanian yang berkelanjutan. Pendidikan yang baik dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pertanian berkelanjutan dan mendorong perilaku masyarakat untuk tetap menjaga keseimbangan alam.
E. Kesimpulan
Perubahan iklim pada saat ini sangat berdampak pada produksi pangan global. Perubahan iklim seperti, suhu, kekeringan, banjir dan hama yang semakin meningkat mempengaruhi produktivitas pertanian untuk kesedian pangan bagi masyarakat. Untuk mengatasi perubahan iklim tersebut terhadap pertanian, diperlukan kerja sama antara berbagai pihak agar hasilnya terkoordinasi dengan baik.