Makanan khas Magelang merupakan makanan yang banyak digemari berbagai kalangan ketika berkunjung ke tempat tersebut. Bicara mengenai makanan khas maka tidak akan lepas dari suatu daerah yang menyajikan berbagai macam kuliner tersebut. Makanan sudah menjadi kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan bagi manusia, dengan mengkonsumsi makanan yang baik serta bermanfaat tentunya akan memberikan efek yang baik bagi tubuh.
Makanan khas sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia tidak jarang seseorang yang sedang berlibur di suatu daerah memiliki berbagai list makanan yang akan dia cicipi di daerah tersebut, dengan mengkonsumsi makanan khas yang ada di suatu daerah yang dikunjungi dapat menjadi kesenangan tersendiri bagi seseorang yang melakukannya.
Salah satu daerah yang ada di Indonesia yang akan kita bahas makanan khasnya yaitu Magelang. Selain dengan Candi Borobudur nya yang telah lebih dulu mendunia, Magelang juga mempunyai banyak potensi wisata lainnya. Salah satunya adalah potensi wisata melalui program desa wisata. Nah tercatat ada lebih dari puluhan desa wisata yang sedang berjalan atau sedang dikembangkan. Bahkan tiap tahun diadakan festival untuk menarik para pelancong.
Magelang menjadi pusat kuliner di Jawa Tengah tak hanya kuliner yang manis namun ada juga berbagai kuliner yang bercita rasa lainnya seperti pedasbury dan cita rasa lainnya. Jadi dengan berkunjung ke Kabupaten Magelang oleh pemandangan alam yang menakjubkan, kamu juga bisa mencicipi berbagai makanan khas yang enak, nikmat dan terjangkau yang ada di Magelang.
Langsung kita bahas mengenai 7 makanan khas dari Magelang antara lain sebagai berikut:
1. Kupat Tahu
Ketupat atau kupat merupakan makanan khas Magelang yang bisa diolah menjadi makanan yang lainnya salah satunya yaitu kupat tahu Magelang. Membahas mengenai kupat tahu maka tidak akan lepas dari tahu dan kacang tanah yang dihaluskan yang memiliki cita rasa yang manis gurih ini.
Sajian dari tahu yang memiliki rasa khasnya tersendiri bercampur dengan berbagai macam sayuran yang direbus sebentar agar kandungan gizinya tidak berkurang bercampur dengan saus kacang tanah yang kental dan manis tentu merupakan suatu perpaduan yang sangat menggugah selera.
Kupat tahu Magelang umumnya terdiri dari potongan ketupat, irisan bakwan goreng garing, tahu goreng, kol, toge, dan disiram bumbu kecap. Sajian yang satu ini sangat pas untuk berbuka puasa karena memiliki cita rasa yang menyegarkan. Adapun cara untuk membuat kupat tahu khas Magelang antara lain sebagai berikut yang pertama kamu harus menyiapkan bahan-bahan.
Sedangkan untuk bahan kuahnya yaitu 1/4 gula aren, bawang putih, bawang merah, ketumbar 3 lembar daun salam, satu sendok teh asam jawa dan air. Pada proses pembuatan kupat tahu ini tergolong mudah di mana bahan untuk membuat kuahnya apabila telah dihaluskan kemudian ditumis hingga benar-benar matang, Setelah matang sisihkan saus kacangnya.
Proses akhir dari pembuatan kupat tahu yaitu penyajian. Dimana siapkan piring dan masukkan potongan ketupat, tambahan potongan tahu, kol, tauge yang masing-masing direbus sebentar. Kemudian siramkan bumbu kacang di atasnya. Sebagai topping tambahkan juga irisan seledri, bawang goreng, dan sedikit tambahan cabe rawit apabila kamu yang suka akan pedas.
2. Jemunak
Jemunak merupakan salah satu makanan tradisional Magelang yang apabila dilihat sekilas mirip dengan bubur sumsum. Jemunak tidak hadir setiap hari tetapi biasanya hanya satu kali dalam setahun atau tepatnya ketika menjelang bulan puasa. Saat memasuki Ramadan di pinggir jalan kota Magelang akan banyak penjual yang menyajikan jemunak dadakan untuk pengendara yang tidak sempat berbuka di rumah atau masyarakat yang sedang mencari takjil.
Jemunak memiliki cita rasa yang manis yang dihasilkan dari cairan gula atau kinca. Rasanya yang kenyal, manis, dan gurih membuat sajian ini digemari banyak masyarakat sekitar. Sementara bubur utama yang disajikan terbuat dari bahan dasar ketela, beras ketan, gula merah, dan kelapa. Jajanan yang satu ini banyak dijual untuk takjil karena bisa mengembalikan stamina tubuh yang hilang setelah berpuasa seharian. Biasanya dihidangkan di atas wadah berupa daun pisang agar lebih praktis untuk mereka yang dalam perjalanan.
Di mana beras ketan dan ketela setelah diparut dihaluskan dimasak di tempat yang berbeda. Setelah dirasa setengah matang, kedua bahan tersebut dicampur dan ditumbuhi hingga halus. Lalu dimasak lagi hingga keduanya benar-benar matang dan siap untuk disajikan.
Menurut warga sekitar jemunak memiliki arti “ngaji nemu barang enak” atau setelah mengaji memakan hidangan yang enak. Hidangan khas berbuka puasa ini biasanya dijual mulai dari harga Rp. 1000 hingga Rp. 2.000 per bungkus.
3. Mangut Beong
Mangut Beong merupakan makanan khas Magelang yang menggunakan ikan beyong sebagai bahan dasar pembuatan utamanya. Tidak hanya dari segi ikan yang berbeda, cara pemakaiannya juga berbeda. Biasanya ikan yang diolah menjadi mangut akan diasapi terlebih dahulu namun ikan untuk mangut yang satu ini dimasak dengan cara digoreng terlebih dahulu.
Ikan beong yang telah digoreng lalu dimasak lagi dengan menggunakan santan yang kaya akan bumbu rempahnya. Tak hanya itu ikan beong juga dapat diolah menjadi abon mangut yang merupakan makanan khas Magelang yang bahan bakunya dari ikan beong. Ikan beong yang hidup liar di sungai ini diolah menjadi abon kering yang siap untuk disantap cocok juga dijadikan sebagai camilan dan lauk.
Adapun cara untuk membuat mangut beong khas dari Magelang itu siapkan bahan-bahan seperti ikan mangut beong, garam secukupnya dan jeruk lemon. Bumbu lainnya seperti santan yang kental, serai yang dimemarkan, 3 lembar daun jeruk, gula merah secukupnya, dan cabe rawit. Sedangkan untuk bumbu halusnya yaitu bawang merah, cabe merah, bawang putih, 2 cm jahe, 2 cm kencur dan kunyit dan garam secukupnya.
Adapun cara untuk memasaknya yaitu ikan mangut ditaburi garam dan lemon agar bau amisnya berkurang. Setelah menunggu beberapa saat ikan digoreng hingga matang. Proses selanjutnya yaitu panaskan minyak dan tumis bumbu halus masukkan juga lengkuas, daun salam, dan serai aduk beberapa saat hingga tercium aroma harum.
Setelahnya tuang santan dan aduk hingga mendidih. Setelah beberapa saat masukkan ikan mangut beong yang telah digoreng dan aduk kembali hingga bumbu meresap ke dalamnya. Bahan yang terakhir sebelum ikan mangut diangkat yaitu masukkan cabe rawit sebentar hingga sedikit layu setelahnya masuk pada proses penyajian di mana mangut beong disajikan di atas wadah bersamaan dengan nasi hangat merupakan suatu perpaduan yang cocok.
4. Sop Senerek
Sop senerek adalah salah satu makanan khas Magelang yang wajib untuk kamu cicipi ketika berkunjung ke kota Magelang. Sop ini sudah ada sejak zaman Belanda. Nama sup senerek sebenarnya diambil dari bahasa Belanda yakni serta serta soup yang artinya sup kacang polong. Seiringnya waktu kacang polong diubah menjadi kacang merah.
Lantaran lidah orang Magelang yang tidak terlalu fasih mengucapkan Serta, istilah tersebut perlahan berubah menjadi senerek. Seporsi subsider rek terdiri dari bahan-bahan seperti kacang merah, wortel, bayam, dan daun bawang. Kacang polong digantikan dengan kacang merah karena masyarakat kota Magelang lebih mudah mendapatkan kacang merah daripada kacang polong.
Makanan khas Magelang yang satu ini sangat populer sejak zaman penjajahan. Namun belakangan ini sangat susah untuk didapatkan. Salah satu warung yang masih tetap buka dan menjual makanan ini adalah sop senerek Pak Parto yang terletak di Jalan jenderal Sudirman.
Adapun cara untuk membuat sup sinerek yaitu siapkan bahan-bahan seperti daging sapi, kacang merah atau senerek yang telah direndam selama 3 jam, wortel yang telah diiris, daun kol, daun bawang, daun seledri dan air. Untuk bumbu halusnya yaitu bawang putih, merica, ketumbar, pala, dan kemiri.
Adapun untuk memasaknya yaitu haluskan bumbu, dan tumis sampai mengeluarkan aroma harum. Setelahnya masukkan rebusan daging dan kacang senerek sampai empuk ke dalam bumbu tumisan masak sampai mendidih dan empuk. Masukkan juga wortel, kol, dan daun bawang ke dalam tumisan. Terakhir masukkan irisan daun bawang, seledri, dan garam serta penyedap rasa.
5. Getuk Lindri
Salah satu makanan khas masyarakat Indonesia adalah getuk, yang terbuat dari bahan dasar singkong. Makanan ini dulunya sering muncul pada acara-acara sakral seperti pernikahan, walaupun sekarang kehadiran pangan ini sudah mulai terlupakan, tapi sebenarnya getuk ini sangat mudah dibuat dengan rasa yang enak.
Asal usul dari getuk ini berawal pada zaman penjajahan Jepang konon Pada masa itu beras yang merupakan makanan pokok Indonesia menjadi barang yang sangat langka dan sulit untuk ditemukan. Sehingga beberapa penduduk lokal asli Magelang berupaya mengganti makanan pokok mereka dengan ketela yang pada saat itu terdapat di sekitar rumah dan mudah ditemukan di pasar.
Hingga Mbah Ali Mochtar yang berasal dari Desa Karet, Magelang yang mencoba berinovasi dengan ketela menjadi salah satu makanan yang cukup menarik untuk dihidangkan dan tidak membosankan dimakan. Meskipun saat itu, untuk menghaluskan ketela masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara ditumbuh oleh 4 sampai 6 orang dalam sebuah lesung.
Namun setelah tahun 1985 Mbah Ali berhasil membuat mesin penggiling ketela yang dapat membuat adonan getuk menjadi cepat halus. Salah satu makanan khas dari Magelang yaitu getuk lindri. Berbeda dengan getuk pada umumnya, lindri biasanya dibuat menyerupai sebuah bongkahan mie yang digulung menjadi sebuah bongkahan kecil. Tak lupa getuk lindri juga ditaburi dengan parutan kelapa untuk menambah sensasi gurih. Aroma getuk juga sangat khas berbeda dengan getuk lainnya walaupun dengan bahan dasar yang sama.
Getuk lindri merupakan salah satu variasi dari getuk dengan ciri khas singkong yang sudah matang yang telah digiling halus kemudian dicampur dengan cairan gula pasir yang dibubuhi pewarna makanan. Untuk untuk nama lindri pada getuk lindri bukan merupakan nama seseorang ataupun pelopornya, melainkan proses penggulungan adonan yang dinamakan lindri. Menurut seorang sejarawan menjelaskan bahwa lindri berasal dari nama alat penggulung dari getuk yakni lindri. Singkong yang diproses hingga lembut lalu keluar dari lindri dalam bentuk golongan kecil, panjang dan memiliki serat yang berbentuk mie.
Getuk ini kemudian dapat dipotong sesuai dengan selera dan keinginan. Mempunyai beberapa keunikan yaitu memiliki 3 warna yaitu warna dasar singkong krim, merah muda, dan juga hijau. Getuk lindri mempunyai keunggulan dibandingkan getuk lainnya, selain memiliki warna yang cantik panganan satu ini juga memiliki aroma yang khas dan menggugah selera karena menggunakan perpaduan antara daun pandan yang harum dan parutan kelapa yang gurih.
Salah satunya yaitu getuk lindri mengajarkan arti dari kesederhanaan. Di mana getuk ini muncul akibat keterbatasan bahan makanan pokok beras pada masa penjajahan. Getuk juga memiliki filosofi tentang selalu bersyukur padahal sederhana yang bisa bermanfaat bagi masyarakat atau orang sekitar.
6. Cethil
Cethil adalah makanan yang unik dan umumnya akan mudah kamu jumpai di pasar-pasar tradisional. Cethil bersifat lengket dan sulit untuk dipisahkan, hal ini menggambarkan karakter orang Jawa yang memiliki sifat persaudaraan yang erat dan sulit untuk memecah belah tali persaudaraan mereka. Gue cetil merupakan makanan khas Jawa yang memiliki bentuk bulat dengan tekstur kenyal dan memiliki warna yang beragam.
Kue ini berbahan dasar sagu sebagai bahan utamanya. Adapun cara untuk membuat centil yaitu siapkan bahan-bahan seperti tepung sagu, air yang telah dididihkan, kelapa muda yang telah diparut, 1/4 sendok garam, gula halus, dan pewarna makanan seperti warna hijau atau merah sesuai dengan seleramu.
Untuk cara pembuatannya yaitu ambil tepung sagu kemudian campur di atas 2 sendok air dingin dan kemudian tuangkan pada air hangat. Panaskan di atas panci lalu aduk-aduk hingga mengental. Adu tepung sampai benar-benar mengental dan bisa dibentuk-bentuk. Campurkan parutan kelapa muda di atasnya taburi sedikit gula pasir dan cethil siap untuk disajikan.
7. Blendrang
Blendrang merupakan bubur khas yang awalnya terdiri dari tempe dan tahu yang dipotong kecil-kecil, kemudian direbus serta diberi bumbu seperti garam, jahe kencur dan cabe untuk membuat sensasi pedas. Tempe dan tahu yang telah dipotong-potong ini direbus kemudian diberikan bumbu. Namun seiring berkembangnya zaman, bahan bakunya diganti dengan tulang ayam dan tulang kambing.
Olahan kaldu daging kambing ini merupakan makanan khas daerah dataran tinggi yang bersuhu dingin. Bubur blendrang bisa menggantikan nasi, karena mengandung karbohidrat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh bagi kamu yang suhu tidak suka dengan daging ayam bubur blendrang memiliki varian yang terbuat dari ayam.
Keduanya memiliki rasa yang sama. Adapun cara untuk membuat bubur belerang yaitu siapkan tulang kambing atau kamu juga bisa menggantikannya dengan tulang ayam. Untuk bumbu halusnya yaitu bawang merah, bawang putih, jahe 2 cm, 1 cm kencur, dan merica bubuk. Bahan lainnya seperti daun salam, serai yang sudah di geprek, cabe rawit, santan, garam, kaldu sapi, gula, air, tepung beras dan tepung terigu.
Untuk proses memasaknya cuci bersih tulang, lalu rebus dalam air mendidih sampai keluar busa, kotoran dan bau yang amis. Buang air rebusan dan cuci kembali tulang hingga bersih. Rebus kembali tulang dalam air mendidih sampai keluar kaldu dan daging yang menempel pada tulang empuk. Selanjutnya tumis bumbu halus sampai harum dan matang.
Tambahkan daun salam serai yang telah digeprek. Masukkan juga bumbu tumisan ke rebusan tulang. Tunggu beberapa saat hingga aroma keluar, campurkan tepung beras dan tepung terigu yang sebelumnya telah diaduk di dalam air massa sampai mengental dan terakhir tambahkan garam, gula, santan, dan potongan cabai.
Setelah semua bahan matang blendrang sudah siap untuk disantap. Itulah 7 makanan khas dari kabupaten Magelang yang memiliki filosofi serta sejarah dari asal mula pembentukan makanan tersebut. Beberapa makanan khas yang telah disebutkan tersebut tidak hanya memiliki rasa yang enak nikmat namun juga memiliki harga yang terjangkau sehingga kamu tidak akan merasa rugi apabila mencicipi makanan tersebut.
Kamu tidak akan baik dari segi uang, maupun waktu karena makanan yang akan kamu cicipi nantinya ini memiliki rasa serta sejarah tersendiri yang membuat makanan ini khas dan diminati berbagai kalangan. Namun ada beberapa dari makanan khas tersebut yang sekarang sudah sangat sukar ditemui baik karena penjualnya yang semakin sedikit atau karena harga bahan baku yang semakin mahal.
Mungkin itu saja penjelasan mengenai berbagai macam kuliner khas dari kota Magelang yang wajib untuk kamu cicipi apabila berkunjung ke daerah tersebut selagi menikmati panorama wisata alam yang sangat menakjubkan. Sampai jumpa di lain waktu yang tentu saja masih membahas mengenai makanan khas yang ada di setiap di wilayah Indonesia.