Makanan khas Mentawai menjadi banyak pilihan orang Indonesia ketika berada di sana. Indonesia adalah menjadi salah satu negara yang makanannya banyak disukai oleh negara-negara luar negeri dengan keberagaman makanan khas yang ada di Indonesia.
Bahkan Indonesia sudah menjadi populer akan ciri khas makanan di setiap suku- suku di Indonesia.
Suku Mentawai adalah salah satu kabupaten yang terletak di pulau Sumatera barat yang memiliki berbagai budaya dan wisata.
Terdiri dari 4 pulau berpenghuni yaitu Siberut, Sipora, Pagai utara dan Pagai selatan. Suku Mentawai disebut juga suku yang tertua di dunia. Soal kuliner, Suku Mentawai memiliki ciri khas makanan yang berbeda dengan lainnya. Ada banyak makanan yang terdapat di Kepulauan Mentawai dengan bahan dan pengelolaan nya yang sederhana.
Tidak ada tempat kuliner khusus yang menjual makanan tersebut di Mentawai tetapi jika berkunjung ke tempat rumah penduduk maka Anda akan mendapatkan nya. Kebanyakan suku Mentawai mencari makanan nya dengan cara memburu dan menangkap ikan di sungai atau di danau.
Suku Mentawai berbeda dengan suku-suku lainnya. Suku Mentawai keterikatan dengan hutan karena bahan dasar utama makanan mereka berasal dari kekayaan alam. Yang menjadi makanan pokok masyarakat Mentawai yaitu sagu dan keladi. Suku Mentawai memanfaatkan sagu menjadi makanan sehari-hari.
Dari segi keragaman suku Mentawai memang berbeda dengan suku-suku lainnya. Buat para pecinta kuliner, jangan lewatkan makanan khas suku mentawai.
Berikut 8 jenis makanan khas Mentawai yang lezat dan gurih.
1. Toek ulat kayu
Banyak makanan khas kuliner yang terdapat di suku Mentawai yang memiliki cita rasa yang berbeda untuk makanan yang pertama yaitu Toek. Toek adalah sejenis hewan yang menyerupai cacing atau ulat berwarna putih kekuning-kuningan.
Toek ini hasil dari rendaman Kayu sungai selama 3 bulan. Kayu yang digunakan bukanlah kayu biasa melainkan yaitu kayu tumbung, kayu bak-bak, kayu mai geuk-geuk dan kayu Etet. Tetapi biasanya suku mentawai sering menggunakan kayu tumung karena kayu ini cepat proses pembuatan toek nya.
Makanan ini sudah menjadi populer di suku Mentawai walaupun berupa cacing. Banyak pantangan dalam proses pembuatan makanan ini. Jika cuaca kemarau toek tidak akan berisi karena airnya tidak lancar jalan.
Di musim hujan deras pun atau dikenal sebagai Eba (banjir sungai), isi toek juga tidak bagus karena airnya tidak bersih. Apabila kita mengalami menstruasi dan keramas, hal ini tidak dapat dalam proses pembuatan toek karena dianggap akan mengundang Turun nya hujan deras.
Maka proses pembuatan makanan ini tidak mudah yang seperti kita bayangkan.Toek juga merupakan simbol dari kekompakan masyarakat tanpa adanya perselisihan. Toek ini tidak pernah ditemukan pada satu lubang dan bertekstur lembek dan lembut tapi toek tersebut dapat menembus kayu sekeras apa pun. Maka toek ini hidup dengan makan kayu tersebut.
Nah, berikut ini cara pembuatan toek yaitu dengan cara pohon tumung ditebang, dipotong- potong 50 cm, diikat dan direndam dalam sungai lema tiga bulan.
Setelah waktu itu terpenuhi kayu dibelah dan di dalamnya sudah bersarang toek yang siap di panen. Toek ini bisa dimakan mentah dengan perasan jeruk nipis dan ditaburi garam atau bisa juga sesuai dengan selera.
Namun, masyarakat Mentawai juga menjual toek tersebut dengan harga sekitar Rp 35-200 ribu. Namun, banyak masyarakat yang tidak suka terhadap makanan ini karena merasa jijik. Tapi bagi suku Mentawai sudah menjadi khas makanan tradisional yang enak.
2. Kapurut Sagu
Makanan yang satu ini, sangat terkenal di Mentawai. Kapurut sagu merupakan salah satu makanan tradisional khas mentawai dengan olahan berbahan dasar sagu. Kapurut artinya bungkus. Penggunaan sagu ini sebagai makanan pokok atau pengganti nasi.
Hal ini sering diterapkan di kepulauan suku Mentawai. Biasanya makanan ini diterapkan pada saat acara pernikahan. Suku Mentawai mendapatkan tepungnya dengan cara pengelolaan sendiri agar tidak mengeluarkan banyak biaya.
Sagu yang digunakan dalam pembuatan Kapurut sagu yaitu tepung yang sudah mengeras dan menjadi berwarna coklat. Proses pembuatan Kapurut sagu cukup sederhana. Tepung sagu terlebih dahulu disaring agar tidak menggumpal.
Setelah itu tepung dibungkus dengan daun sagu. Makanan ini dilakukan dengan cara dibakar. Kemudian tunggu selama kurang lebih seperempat jam dengan dibolak balikkan agar tidak gosong.
Dalam masyarakat suku Mentawai, Kapurut sagu merupakan olahan yang sangat spesial meski dibuat dengan keagamaan. Makanan ini juga dijadikan sebagai makanan pokok. Masyarakat Mentawai juga sering membuat makanan ini karena bahan punya tidak susah di cari.
Selain makanan sehari-hari, Kapurut sagu sering ditemukan dalam perayaan-perayaan dan keagamaan. Apabila Anda melewati kota kepulauan Mentawai, jangan lupa untuk mencicipi khas makanan disana. Karena makanan khas Mentawai sangat enak, lezat dan nikmat.
3. Subet
Siapa sih yang tidak mengenal makanan yang satu ini? Makanan tradisional yang sudah dikenal oleh para pengunjung maupun sudah menjadi santapan sehari-hari oleh para masyarakat Mentawai. Bahan pangan seperti kedelai dapat diolah menjadi berbagai olahan makanan yang menarik dan mampu menjadi daya tarik penikmatnya khususnya yaitu Subbed.
Subnet adalah jenis makanan yang diolah dengan keladi atau campuran keladi, pisang dan kelapa sehingga membentuk rasa yang manis secara alami. Jika tidak ada keladi maka dapat digunakan ubi. Tak ada bumbu lainnya, hanya menggunakan bumbu seperti garam dan gula. Semuanya serba alami.
Keladi atau ubi terlebih dahulu dibersihkan lalu direbus hingga lunak. Setelah itu umbi-umbian ditumbuk dan dicampur dengan pisang yang sudah direbus juga. Masyarakat lokal biasanya menggunakan alat tradisional untuk menghaluskan bahan tersebut.
Kemudian dibentuk menjadi bulat-bulat.Dalam sajian yang lebih modern bisa juga dicampurkan dengan parutan kelapa atau bisa juga dengan parutan keju.
Di suku mentawai, makanan khas ini tidak terlalu diminati tapi Subbed sudah menjadi makanan tradisional dan sangat unik yang perlu Anda coba. Tidak hanya nikmat, makanannya pun sangat mudah dibuat dirumah. Masyarakat Mentawai juga tidak banyak pengeluaran untuk membuat makanan ini karena bahan-bahan nya sederhana.
Biasanya sajian makanan ini sering kita temukan pada acara penting. Buat Anda yang ingin berkunjung ke Mentawai, Anda jangan sampai lupa untuk menikmati makanan yang satu ini.
4. Batra ulat sagu
Setelah kita telah mencicipi makanan Sumber. Mari kita cicipi makanan kuliner Suku Mentawai yang lainnya. Batra adalah makanan yang berasal dari Ulat sagu yang berukuran ibu tangan jari dewasa dengan warna kuning tua dan kepalanya berwarna coklat yang panjang nya sekitar 3-4 cm yang dihasilkan dari batang pohon yang sudah busuk.
Meskipun terlihat menggelikan sesungguhnya makanan khas Mentawai ini rasanya sangat lezat dan gurih. Makanan ini juga dapat dimakan mentah. Apalagi dimakan pada saat masih di ladang rasanya nikmat dan segar. Makanan ini juga alami tanpa adanya bahan pengawet. Orang bule juga suka dengan makanan mentawai ini walaupun masih mentah.
Cara pengelolaan beragam misalnya ditumis, direbus, dan dibakar dalam bambu. Bahkan hanya menggunakan garam dan kecap. Rasanya sudah enak. Dalam satu batang pohon ini sudah menghasilkan banyak Batra..
Batra juga sumber protein, lemak, dan nutrisi yang tinggi selain ikan dan daging. Cara berkembang nya Batra dengan cara membelah sisi ujung yang paling muda batang pohon sagu. Lalu bagian yang terbuka diberi ganjalan kayu agar dapat bertelur di batang pohon sagu yang perlahan meragi. Prosesnya berlangsung selama 7-12 minggu. Setelah itu Batra ini sudah dapat dipanen dan dijual.
Batra ini juga disebut Sebagai kuliner khas suku Mentawai yang ekstrim karena berbahan utama dari ulat sagu. Makanan ini juga dapat dijual Pada saat ajang Festival-festival. Banyak suku Mentawai yang menyukai makanan tersebut bahkan suku-suku lain nya. Batra ini juga dapat dipanggang dan rasanya juga sangat lezat.
5. Sihobuk
Sekarang mari kita bahas makanan selanjutnya, yaitu Sibuk. Siobak adalah salah satu makanan kuliner yang berasal dari suku Mentawai yang terbuat dari bahan tepung sagu. Cara pengelolaan makanan ini dengan cara dibakar.
Sihobuk ini berbentuk panjang yang dibungkus dalam bambu dan dibakar di atas bara api, sehingga menimbulkan aroma yang lebih wangi dan menggiurkan selera masyarakat untuk menikmati. Makanan ini sering dihidangkan pada saat acara-acara khusus seperti acara pernikahan dan keluarga.
Sihobuk ini enak disantap apabila saat panas-panas dan dicampurkan dengan lauk yang berkuah seperti sup ayam dan sup ikan. Karena apabila dingin maka kelezatannya akan berkurang karena dia akan mengeras dan tidak lembut. Dan makanan ini enak apabila pada saat cuaca dingin. Suku Mentawai juga sangat suka terhadap makanan ini dan ini juga sudah jadi populer.
6. Anggau siboik-boik
Ada banyak jenis makanan di suku Mentawai salah satu adalah anggau. Anggau adalah makanan khas Mentawai yang berupa sejenis kepiting. Makanan ini juga mempunyai musim yaitu pada bulan Juli hingga September. Pada bulan-bulan banyak masyarakat yang turun berbondong- bondong baik tua maupun muda.
Setiap malam bulan purnama pasti ada tradisi Muanggau. Muanggau adalah bagian dari budaya Mentawai untuk memupuk kebersamaan dan kekompakan. Tradisi ini dilakukan untuk menangkap kepiting beramai ramai di pantai.
Masyarakat Mentawai menangkap kepiting Anggau dengan menggunakan jala. Kepiting Anggap memiliki ciri-ciri yang bercangkang ungu, badan hitam, kaki dan capit kemerahan. Kepiting ini dipanen dalam satu kali setahun.
Cara pengelolaannya, biasanya masyarakat merebus Anggau lalu direbus dengan bumbu yang seadanya. Anggap diakui rasanya memang gurih meskipun diolah dengan sederhana. Makanan ini rasanya enak dan gurih.
Apabila kamu ingin berkunjung ke Kepulauan Mentawai jangan sampai terlewatkan ada di dalam list perjalanan mu. Kami akan merasakan nikmatnya anggau yang tidak bisa ditemukan di daerah lain. Banyak masyarakat Mentawai yang banyak menyukai makanan ini walaupun bumbu nya sederhana.
7. Jurut
Apabila kamu berkunjung ke suku Mentawai jangan lupa untuk mencicipi makanan yang satu ini yakni Jurut. Jurut adalah makanan khas yang ada di Mentawai yang bahan dasar utamanya terbuat dari daging ayam yang dimasak di dalam bambu.
Makanan ini diolah dengan berbagai rempah-rempah yang dihasilkan masyarakat, yaitu rempah-rempah seperti bawang merah dan kunyit Biasanya Jurut ini dijadikan sebagai lauk dan dicampurkan dengan nasi dan rebusan keladi. Dari perpaduan antara Jeruk dan nasi, membuat makanan ini semakin komplit rasanya.
Makanan ini juga dapat bertahan lama tetapi tetap di diamkan di dalam bambu tersebut. Bisa juga Makanan ini disantap tanpa lauk yang lain. Cara pengelolaan dengan cara potong daging ayam tersebut. Sebelum dimasukkan ke dalam bambu, terlebih dahulu daging nya direbus sampai setengah matang dan agar tidak mengeras.
Kemudian cincang daging tersebut, masukkan ke dalam bambu yang sudah dibilang-bilah. Setelah itu, masukkan juga bumbu yang seadanya atau yang diinginkan. Kemudian dibakar dan diletakan di atas Api. Setelah itu tunggu selama 40 menit dan makanan siap untuk di santap.
Makanan memiliki cita rasa yang enak dan banyak diminati orang suku Mentawai.ini dilakukan dengan cara dibakar. Makanan ini sangat menggiurkan selera makan. Rasanya sangat enak. Jurut ini juga memiliki berupa minuman dengan bahan daging dan air kelapa.
Cara pengelolaan nya masukkan kelapa dan daging tersebut ke dalam kuali dengan secukupnya dan tunggu sampai matang. Minuman ini sangat cocok dicampurkan dengan makan daging tersebut. Jurut ini hampir sama dengan Sihobuk, perbedaan nya dibahannya saja.
Kalau Jurut berbahan dasar nya daging ayam sedangkan Sihobuk adalah tepung sagu. Namun cara pengelolaan nya hampir sama. Makanan ini sering dihidangkan pada saat acara khusus. Makanan ini juga dapat dijual kepada masyarakat.
8. Sikoira
Sebelumnya kita sedang membahas beberapa jenis makanan yang ada di suku Mentawai, sekarang mari kita bahas makanan yang satu ini yaitu Sikora. Sikoira adalah makanan yang ada di khas mentawai Yang sejenis kerang yang berwarna cangkang putih.
Kerang ini dapat diperoleh di sungai dan di muara sungai. Hanya perempuan yang dapat mengambil atau mencari kerang dengan cara membawa sampan nya ke sungai. Mereka dapat mencari kerang tersebut pada saat di pagi hari dan malam hari. Kadang mereka bermalam di muara dan menghidupkan api unggun dam menikmati Sikora secara bersama-sama.
Dalam proses pembuatan makanan ini, pertama kali bersihkan terlebih dahulu kerang tersebut bilas beberapa kali hingga bersih, agar tidak ada pasir di dalam kerang tersebut. Kemudian masukkan kerang ke dalam wajan dan beri air secukupnya untuk merebus kerang tersebut. Dan naikkan ke atas api. Proses pengelolaan ini dilakukan dengan direbus selama 30 menit.
Kemudian beri sedikit garam agar tidak ada lendirnya. Kerang ini juga dapat diolah menjadi kerang goreng, yaitu setelah Anda bersihkan Anda bisa langsung menggorengnya sesuai dengan selera Anda. Anda juga bisa membuat resep lainnya seperti di rendang, di santan, dll. Maka kerang ini bisa memiliki rasa yang enak, gurih, nikmat dan lezat.
Dari beberapa kuliner makanan di atas sudah dijelaskan setiap jenis makanan nya. Makanan suku Mentawai sudah menjadi populer karena rasa yang enak dan gurih. Makanan khas Mentawai ini hanya menggunakan bahan- bahan yang alami dan sederhana.
Makanan ini hanya dapat kita temukan di suku Mentawai. Apabila Anda berencana untuk berkunjung ke suku Mentawai jangan lewatkan untuk mencicipi makanan -makanan yang ada disana. Makanan suku Mentawai sangat berbeda dengan makanan suku-suku lainnya.
Karena makanan dari suku Mentawai ini sangat lezat, nikmat dan sehat karena masih terbuat dari bahan-bahan alami.
Baca Juga: Makanan khas Bugis yang unik dan menarik