Makanan khas Subang menjadi banyak pilihan berbagai kalangan ketika berkunjung kesana. Makanan khas adalah makanan maupun minuman yang menjadi ciri khas suatu daerah, makanan khas bisa berbentuk apa saja mulai dari yang modern hingga tradisional yang masih tetap eksis berkembang tidak ketinggalan jaman.
Selain sumber daya alam, kreatifitasan masyarakat yang ada disuatu daerah berpengaruh terhadap makanan yang akan dihasilkan, masyarakat yang kreatif dan inovatif tentu akan menghasilkan berbagai macam makanan khas yang unik dan enak dari daerahnya sendiri. Mulai dari memanfaatkan sumber daya alam yang ada hingga bahan pangan yang menjadi ampas atau sisa pengolahan juga bisa dijadikan makanan.
Makanan yang berasal dari suatu daerah menjadi salah satu cara agat menarik para wisatawan untuk mencicipi makanan tersebut. Bahkan kelestarian suatu makanan juga tergantung dari bagaimana masyarakatnya menjaga dan melestarikannya, kalau tidak masyarakat dari daerah tersebut siapa lagi yang akan melestarikannya.
Kali ini kita akan membahas makanan khas dari subang yang merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Subang dikenal dengan nanasnya loh, nanas memiliki banyak manfaat yang baik untuk tubuh sehingga banyak pangganan yang berbahan dasar nanas, serta bahan makanan lainnya yang tergolong unik.
Kota yang satu ini tidak hanya memiliki tempat wisata tetapi memberikan banyak menu pilihan untuk mencicip berbagai kulinernya banyaknya kenakeragaman sumber daya alam membuat Kota Subang banyak menyajikan makanan yang unik dan lezat. Jadi kalau kamu sedang ada di Subang dan bingung untuk memilih menu makanan yang akan kamu santap kamu bisa nih, menjadikan salah satu list makanan berikut yang akan kamu coba nantinya. Ngak usah lama-lama, berikut 9 makanan khas Kabupaten Subang yang wajib kamu nikmati apabila berkunjung ke daerah tersebut.
1. Bubuy Entok
Makanan khas Subang yang akan kita bahas yaitu bubuy entog. Entog merupakan unggas yang banyak di temukan di Indonesia biasanya daging entok dimanfaatkan untuk berbagai macam masakan, dagingnya cenderung lebih empuk dan besar dibandingkan bebek. Sedangkan bubuy adalah memasak dengan cara dipendam dalam bara sekam.
Proses pemasakan yang masih tradisional dan memanfaatkan sekam padi membuat cita rasa dari daging entog semakin nikmat, proses pemasakan yang lama membuat bumbu meresap dengan baik. Untuk harga bubuy entog yaitu sekitaran Rp. 100.000 hingga Rp. 120.000. Penggunaan rempah-rempah dalam bubuy entog ini membuat cita rasa masakan semakin kaya akan aroma serta aroma bakaran yang khas dari sekam padi yang dibakar membuat makanan ini semakin nikmat untuk disantap.
Adapun cara untuk membuat makanan ini yaitu kamu hanya perlu menyiapkan daging entok segar dan fresh lalu cuci bersih, daging yang digunakan usahakan utuh dan tidak dipotong-potong ya, sedangkan untuk bumbunya tumbuk atau haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, cabai merah dan kunyit.
Bumbu yang sudah halus lalu tumis berikan tambahan gula dan garam hingga harum dan angkat. Bahan pelengkap lainnya seperti daun kemangi, irisan jahe dan lengkuas. Semua bumbu dan bahan dicampurkan ke daging entok hingga merata dan meresap. Lalu dibungkus dengan daun pisang, karakter daun pisang cocok dijadikan sebagai pembungkus alami dan tidak mengandung bahan kimia, penggunaan daun pisang juga bisa memberikan aroma yang sedap pada masakan.
Selanjutnya yaitu pemasukan bubuy entog, daging entok dipendam didalam bara sekam selama 6 jam, proses pemasakan tradisional ini dapat membuat masakan lebih matang sempurna. Dengan adanya kemangi serta rempah-rempah lainnya mampu memberikan aroma serta cita rasa yang enak sehingga akan menambah nafsu makanmu akan kelezatannya.
2. Bubuy Ayam
Ada juga nih, bubuy yang menggunakan daging ayam, sehingga cocok untuk kamu pecinta ayam untuk mengkonsumsinya. Bubuy ayam menggunakan daging ayam kampung sebagai bahan utamanya kemudian di bumbui dengan rempah seperti kunyit, jahe dan lengkuas. Rempah-rempah tersebut mengandung zat anti peradangan, infeksi dan kaya akan kandungan antioksidan, kandungan curcumin didalam rempah ini dipercaya dapat menjaga daya tahan tubuh sehingga baik untuk kesehatan apalagi di situasi pandemi sekarang ini.
Bubuy ayam yang paling terkenal di Subang Jawa Barat yaitu De Bubuy Ma Atik yang berlokasi di Gang Kananga Dua Kabupaten Subang, sang pemilik De Bubuy adalah Reynard Swara Mahardikka atau lebih akrab di sapa Kang Eenk.
Untuk proses pembuatannya sama dengan bubuy entog yaitu haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, lengkuas, cabai merah, tambahan sedikit garam. Setelah bumbu halus tumis agar mengeluarkan aroma harum dan matang. Setelah bumbu matang tambahkan telur kocok yang berfungsi menambahkan rasa gurih selain itu bisa membuat masakan lebih padat dan tidak mudah pecah, yang membuat masakan ini mirip dengan pepes yaitu tambahan daun bawang dan kemangi serta dibungkus dengan daun pisang.
Bedanya olahan yang satu ini menggunakan daging ayam kampung, setelah ayam dibungkus dengan daun pisang, lalu dimasak deh caranya yaitu dengan dibubuy, bubuy memiliki arti menunggu memendam ayam, cara memendamnya juga unik loh yaitu menggunakan sekam atau kulit padi yang dibakar hingga menjadi arang sehingga matang dengan perlahan. Memasak menggunakan arang kayu atau sekam ternyata sudah menjadi cara memasak tradisional yang sudah dikenal sejak dulu karena memiliki rasa yang berbeda.
3. Tumis Daun Kencur
Makanan khas kabupaten Subang yang selanjutnya yaitu tumis daun kencur. Subang terkenal dengan hasil perkebunannya termasuk juga jenis umbi-umbian seperti kencur, bahan masakan Jawa Barat banyak menggunakan rimpang yang satu ini selain memiliki cita rasa dan aroma yang khas kencur juga memiliki berbagai macam manfaat seperti meredakan nyeri peradangan, menurunkan tekanan darah, meredakan demam dan kembung serta menambah nafsu makan oleh karena itu anak yang sulit makan sering diberikan olahan jamu beras kencur.
Tidak hanya itu kencur juga dipercaya dapat berperan sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang mudah untuk ditanam biasanya kencur mudah tumbuh ditanah yang gembur dan daerah yang memiliki sinar matahari yang cukup namun cuaca yang tidak menentu serta hama yang mengganggu sering kali membuat kualitas kencur menurun. Tumis daun kencur merupakan cara warga Cibuluh untuk memanfaatkan limbah atau bahan yang tidak terpakai dari kencur. Rasa dari masakan yang satu ini tidak kalah dengan sayuran-sayuran lainnya dengan sensasi pedas asin yang menambah kenikmatan dan selera makan.
Langkah untuk membuat tumis daun kencur ini yaitu kamu hanya perlu menyiapkan daun kencur, ikan teri goreng, bumbu lainnya seperti bawang merah, bawang putih, garam, cabai rawit merah dan hijau lalu haluskan. Langkah selanjutnya yaitu potong-potong daun kencur, semua bagian daun kencur dapat dimanfaatkan seperti batang termasuk juga daunnya, namun bagian dari daun kencur tidak boleh sembarangan yang dipakai hanya bagian pucuk daunnya bisa juga dipakai daun yang sudah tua namun harus direndam semalaman agar menghilangkan rasa pahit pada daun.
Bumbu yang sudah halus lalu ditumis hingga harum dan matang, lalu masukkan batang dan daun kencur aduk hingga tercampur rata, tambahkan juga ikan teri asin, potongan tomat dan irisan cabai merah serta garam dan penyedap rasa. Setelah matang tumisan daun kencur siap deh untuk dimakan.
4. Oncom Dawuan
Oncom dawuan merupakan salah satu makanan khas Subang. Kacang tanah merupakan bahan dasar untuk membuat oncom di Subang oncom berbahan dasar kacang tanah bukan kacang kedelai seperti ditempat lainnya. Oncom terbagi menjadi dua jenis yaitu oncom merah dan oncom hitam perbedaannya berasal dari bahan baku dan mikroorganisme yang digunakan pada proses fermentasi.
Oncom dawuan termasuk ke dalam oncom merah meski menggunakan kacang tanah karena warna oncom yang dihasilkan berwarna jingga atau merah. Ada juga oncom kering yang bisa bertahan selama 1 bulan dan untuk harga oncom yang sudah dipotong kecil-kecil dijual dengan harga Rp. 10.000 sementara oncom kering dijual Rp. 100.000 per kg. Kalau kamu lagi di Subang jangan lupa mampir ke Jalan Raya Dawuan disana kamu bisa menyantap oncom dawuan.
Ada berbagai macam olahan makanan yang menggunakan oncom dawuan nih. Salah satunya abon oncom, berikut cara membuatnya yaitu kamu hanya perlu menyiapkan cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, jahe dan lengkuas haluskan semua bumbu tersebut. Setelah halus tumis bumbu dan tambahkan oncom, aduk semua bahan hingga meresap dan oncom kering, setelah matang oncom siap disajikan.
5. Belut Cobek
Di Desa Cibeusi masih sangat melimpah area persawahan sehingga masih mudah untuk menemukan belut di daerah ini. Belut cobek merupakan salah satu makanan khas Subang yang sudah ada sejak lama. Makanan ini menjadi salah satu masakan daerah yang banyak digemari karena keunikan dan kelezatan rasanya.
Yang membuat makanan ini unik salah satunya adalah pembuatan dan penyajian yang menggunakan cobek dengan bahan bumbu terasi. Terutama bagi kamu pecinta belut wajib ni untuk mencoba menu yang satu ini. Penggunaan belut alami yang berasal dari persawahan memiliki rasa yang gurih dan sehat juga untuk kesehatan.
Dalam proses pembuatannya kamu perlu menyiapkan belut yang segar dan fresh lalu dicuci bersih kemudian dibakar terlebih dahulu tujuan dari pembakaran yaitu untuk menghilangkan bau amis pada belut. Bahan lainnya seperti air secukupnya, daun kemangi 2 ruas kencur, cabai rawit, bawang putih, 1/2 terasi, garam, gula pasir, semua bahan yang disebutkan tersebut dihaluskan.
Selanjutnya belut yang sudah dibakar dipisahkan dari tulangnya dan dipotong beberapa bagian lalu di suwir-suwir. Bumbu yang sudah dihaluskan ditumis hingga harum, lalu masukan suwiran belut tambahkan daun kemangi, garam dan penyedap tunggu beberapa saat hingga semua bahan meresap, setelah matang angkat dan belut cobek siap disajikan.
6. Apem Tape Durian
Apem tape durian merupakan salah satu kue tradisional khas Subang, kue apem biasanya terbuat dari tepung terigu berbeda dengan warga desa Cibuluh yang terkenal dengan beras ketannya maka disini dalam pembuatan apemnya menggunakan tepung ketan serta tambahan durian sebagai isiannya.
Apem pada umumnya berbahan dasar tepung terigu, gula pasir dan ragi sebagai pengembangnya tetapi berbeda dengan Kabupaten Subang yang memiliki resep tradisional yaitu tape sebagai pengembang dan uniknya di adonan ada tambahan durian sebagai penambah cita rasa.
Untuk pembuatannya yaitu campurkan tepung beras ketan dengan gula pasir dan sedikit garam, apabila sudah tercampur rata masukkan air dan tape, tape berfungsi sebagai pengganti ragi agar kue dapat mengembang secara alami. Selain itu rasa dan aroma tape yang khas pastinya akan menambah cita rasa. Campurkan adonan dengan pewarna alami seperti warna ungu dari ubi ungu dan hijau dari perasan daun suji.
Disetiap adonan berikan tambahan daging durian aduk dan tunggu selama 30 menit. Setelah 30 menit kemudian tuang adonan kedalam cetakan, sebelum itu cetakan terlebih dahulu diolesi minyak agar tidak lengket dan saat matang mudah untuk dilepaskan. Lalu kukus adonan kurang lebih selama 5 sampai 10 menit, setelah matang angkat dan sajikan kue apem dengan taburan kelapa parut, tekstur kue yang lembut dan wangi menambah kelezatan makanan yang satu ini.
7. Kue Ustad
Selain terkenal dengan kekayaan alam Subang juga terkenal dengan keanekaragam kulinernya salah satu kue tradisional khas dari Subang yaitu kue ustad. Kue ini memiliki nama yang uniknya pemberian nama kue ustad karena dahulu kue ini merupakan sajian yang wajib dihidangkan untuk para Ustadz setiap acara ataupun pengajian. Bahan utama pembuatan kue ini adalah tepung beras, di Jawa Barat memang banyak sekali sajian yang terbuat dari tepung beras karena Provinsi ini terkenal akan hasil pertanian berupa komoditi padi-padiannya.
Untuk pembuatan kue yang satu ini, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu menyiapkan pewarna alami seperti warna hijau dari daun suji, kuning dari kunyit dan merah dari buah naga. Untuk adonannya campuran tepung beras dengan parutan kelapa, dan gula pasir aduk semuanya hingga tercampur rata. Pisahkan adonan menjadi beberapa bagian dan berikan pewarna alami.
Lalu masukkan adonan kedalam anyaman berbentuk persegi yang telah diberikan daun pisang dan diolesi minyak lalu tumpuk adonan menjadi dua warna, warna putih sebagai warna dasar dan warna lainnya. Setelah adonan siap dibentuk kukus adonan selama 20 menit. Setelah matang angkat dan sajikan. Perpaduan antara rasa gurih dari kelapa dan manis dari gula menambah kenikmatan makanan yang satu ini serta warna yang menarik dari pewarna alami membuat kue ini semakin cantik.
Baca Juga: Makanan khas Cirebon yang unik dan lezat
8. Peuyeum Ciruluk
Makanan selanjutnya yaitu peuyeum ciruluk, makanan ini menjadi salah satu makanan khas dari kampung Ciruluk Subang bahkan cocok dijadikan sebagai buah tangan. Tape ketan diubah menjadi peuyeum ciruluk kalau soal rasa peuyeumnya lebih enak dibandingkan ketan lainnya serta penggunaan daun kemiri memberikan cita rasa yang khas serta rasa asam dan manis yang enak pada tape semakin menambah kelezatan makanan tradisional ini.
Penggunaan daun kemiri karena kampung Ciruluk memiliki banyak pohon kemiri sehingga dimanfaatkan warga sebagai pembungkus makanan. Untuk satu ikat peuyeum ciruluk yang berisikan 10 bungkus cukup terjangkau loh yaitu dengan harga Rp. 10.000.
Untuk cara pembuatan yaitu kamu hanya perlu menyiapkan beras ketan putih, daun katuk, ragi, dan daun kemiri. Langkah selanjutnya ayak beras ketan putih agar bersih dan terhindar dari kulit beras atau kotoran yang nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas dari peuyeum. Selanjutnya kukus beras ketan sampai matang sekitaran 30 menit.
Langkah selanjutnya yaitu mengambil perasan air dari daun katuk, daun katuk berfungsi sebagai pewarna alami, caranya rendam di dalam air dan diremas dan saring airnya hingga berwarna hijau. Penggunaan daun katuk tidak bisa diganti dengan pewarna lainnya karena dapat mengubah atau mempengaruhi rasa dari ketan peuyeumnya. Kandungan klorofil pada daun katuk cukup tinggi sehingga cocok digunakan sebagai pewarna makanan serta kandungan antioksidan pada daun katuk mampu mencegah radikan bebas.
Selanjutnya kukus kembali beras ketan selama 30 menit. Setelah matang, angkat dan dinginkan beras ketan dengan cara diangin anginkan. Terakhir tambahkan ragi, ragi yang digunakan harus bagus, apabila tidak bagus akan membuat tape masam dan kecut. Lalu siapkan daun kemiri dan bungkus tape hingga tertutup rapat. Tinggal tunggu hasil fermentasi selama 2-3 hari setelah itu baru deh peuyeumnya siap untuk dimakan.
9. Ranggining
Rengginang sering disebut dengan kerupuk tepung beras, makanan yang satu ini lebih banyak beredar di sekitar Puncak seperti daerah Subang dan Bogor. Beras hitam, merah dan putih ditumbuk sampai halus hingga menjadi tepung. Salah satu makanan yang khas dari cibeusi adalah beras hitam, beras hitam ini biasanya digunakan membuat rengginang, rengginang berbentuk seperti kerupuk mie dan lebih kering. Kerupuk rengginang ini memiliki rasa yang renyah sehingga disukai masyarakat sekitar. Makanan ini cocok dimakan dikala santai atau saat sedang berkumpul dengan keluarga.
Setelah semua adonan siap kukus kembali, proses pengukusan bertujuan agar adonan matang secara sempurna. Setelah adonan selesai dikukus, susun kerupuk di atas tampah dan jamur di terik matahari hingga kering, lalu tahap akhir yaitu kerupuk yang sudah kering digoreng dalam minyak panas hingga mengembang, angkat kerupuk dan siap untuk dimakan.
Itulah sedikit dari banyaknya makanan khas Subang yang lezat, masih banyak masakan khas Subang yang enak dan lezat yang wajib untuk kamu nikmati apabila berkunjung ke daerah yang kaya akan hasil alam, tempat wisata dan berbagai macam makanan yang unik, tradisional dan yang pasti enak untuk kamu makan.
Berbagai makanan yang telah disebutkan sebelumnya memiliki banyak manfaat yang pastinya baik untuk tubuh apabila dikonsumsi dalam batas sewajarnya. Baiklah itulah beberapa rekomendasi makanan khas dari Kota Subang beserta cara pembuatannya yang bisa saja kamu coba untuk membuatnya dirumah.